Kampung Durian : wisata baru di Ponorogo

Kampung Durian : Wisata Baru Pecinta Durian
Sri Utami-siaNews


 







siaNews.com (28/12/2017) – Ponorogo memang tidak hanya memikat pada kesenian Reog dan panorama alam Telaga Ngebel. Di desa Ngrogung Kec Ngebel Kab. Ponorogo ada yang berbeda. Pada awal tahun 2012, Bambang Subagyo (35) tamatan S1 Akutansi Widya Mandala Malang sukses menyulap lahan seluas 3 hektar menjadi perkebunan Durian. Sebanyak 400 pohon durian meliputi Durian Ngebel, Durian Kanjeng, Durian Matahari, dan Durian Bangkong dengan ketinggian sekitar 2 meter telah tumbuh di perkebunan ini.

Disebut Kampung Durian sebab Bambang tidak hanya bekerja sendiri, dibantu kurang lebih 200 anggota kelompok tani. Bambang sukses mengembangkan bibit durian sejak 5 tahun silam. Bibit yang ditanam dan dikelola bersama kelompok tani ini, rencananya akan terus dikembangkan dengan melibatkan lahan seluruh warga Desa Ngrogung yang mencapai 25 hektar.

Pembangunan fasilitas Kampung Durian dibantu oleh Dinas Pertahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan memberikan bantuan material berupa semen serta pasir sebagai bentuk support pengembangan sarana transportasi menuju Kampung Durian, termasuk loket tiket masuk,  lahan parkir yang luas, gazebo, toilet, balai pertemuan, hingga tempat jual-beli durian.



Rohman (38) warga Madiun misalnya, ia memboyong keluarganya untuk berwisata ke Kampung Durian usai menikmati pemandangan Telaga di timur Ponorogo. Ia mengatakan, “ingin tahu bagaimana bentuk pohon Durian. kan di Madiun jarang ada pohon Durian. Sekaligus buat beli oleh-oleh buah Durian, mbak,” jelasnya sambil tertawa.

Tidak ketinggalan 21 Desember 2017 lalu Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni dan rombongan pemerintah kabupaten telah merasakan nikmatnya buah durian hasil perkebunan Kampung Durian. Meski belum dibuka secara resmi namun, Kampung Durian telah dikenal luas oleh masyarakat luar Ponorogo. Terbukti dengan banyaknya pengunjung di Kampung Durian ini.

Antisipasi yang dilakukan  Bambang untuk mengatasi siklus buah Durian yang panen satu tahun sekali. Ia menjelaskan bahwasannya teknologi agrikultural kini semakin maju dan berkembang. Dimana kita mampu mengakali durian yang berbuah tahunan menjadi setiap 3 bulan sekali. Cara yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan perangsang tumbuh daun pada 300 pohon Durian, di 3 bulan penggiliran, dan pada 100 pohon lainnya diberi suntikan perangsang bunga. Sehingga ketika pengunjung datang tidak pada musimnya, Durian tetap tersedia dan tidak membuat kecewa. “Begitulah cara kami mengelola perkebunan ini,” Ungkap Bambang.

Di Kampung Durian ini melayani pembelian Durian di tempat. Pengunjung dapat memilih secara langsung durian yang akan dimakan, dengan jaminan apabila Durian tidak manis, akan diganti baru dan uang dikembalikan 100%.  durian dipasarkan mulai harga 15 ribu sampai 100 ribu, tergantung pada ukurannya. Namun, durian dengan ukuran besar ditentukan dari berat buah durian, yang dibandrol 30 ribu/Kg. “Penjualan durian di Kampung Durian ini mbak, sehari dapat menghabiskan 200-1000 buah Durian,” jelas Suro, salah satu pengelola Kampung Durian.


Jadi, bagaimana akhir pekan anda ? Tertarikkah anda pergi ke Kampung Durian ?

Komentar

  1. Alamat lengkapnya dimana ya? Sekarang masih ada ga duriannya. Kalau ada mau beli...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Telaga Sarangan masih menjadi primadona

Reuni 212:Masih Saja Berlanjut ?